Jumat, 27 Agustus 2010

Drawing Liga Champion 2010-2011



 
Undian babak penyisihan grup Liga Champions di Monaco, Kamis (26/8/2010) tak memberikan banyak kejutan, dengan pengecualian di Grup G. Para juara Liga Champions, Real Madrid, AC Milan, dan Ajax, bertemu di grup itu, ditambah klub asal Perancis, Auxerre.

Ini menjadi ‘grup neraka’. Terutama Madrid, Milan, dan Ajax termasuk langganan juara. Gelar ketiganya jika digaung menjadi 20 gelar. Madrid juara 9 kali, AC Milan 7 kali, dan Ajax 4 kali.

Sementara itu juara bertahan Inter Milan berada di Grup A. Inter termasuk menghadapi tantangan lebih ringan. Mereka akan bertemu Werder Bremen, Tottenham Hotspur, dan FC Twente.

Klub-klub besar lain juga mendapatkan lawan yang relatif ringan dalam masing-masing grup.

Berikut Hasil Undian Liga Champions

Grup A

INTERNAZIONALE (Italia)
Werder Bremen (Jerman)
Tottenham (Inggris)
FC Twente (Belanda)


Grup B
Lyon (Perancis)
Benfica (Portugal)
Schalke (Jerman)
Hapoel Tel Aviv (Israel)


Grup C
Manchester United (Inggris)
Valencia (Spanyol)
Rangers (Skotlandia)
Bursaspor (Turki)


Grup D
Barcelona (Spanyol)
Panathinaikos (Yunani)
FC Copenhagen (Denmark)
Rubin Kazan (Rusia)


Grup E
Bayern Muenchen (Jerman)
AS Roma (Italia)
FC Basel (Swiss)
Cluj (Rumania)


Grup F
Chelsea (Inggris)
Marseille (Perancis)
Spartak Moskwa (Rusia)
Zilina (Slovakia)


Grup G
AC Milan (Italia)
Real Madrid (Spanyol)
Ajax (Belanda)
Auxerre (Perancis)


Grup H
Arsenal (Inggris)
Shakhtar Donetsk (Ukraina)
FC Braga (Portugal)
Partizan Belgrade (Serbia)


Seusai tampil sebagai pahlawan saat membawa Tottenham Hotspur lolos ke fase grup Liga Champions musim ini, Peter Crouch, sempat sesumbar ingin menghadapi juara bertahan, Inter Milan. Dan kini harapannya itu terkabul.

Pada undian fase grup Liga Champions 2010-11 yang digelar di Monaco, (26/8), Tottenham bakal tergabung dengan Inter di Grup A. Crouch-pun harus membuktikan ucapannya dengan mengatasi ketangguhan sang juara bertahan. Selain bersama Inter, The Spurs juga harus menghadapi tim kuat asal Jerman, Werder Bremen, serta juara Eredivisie, FC Twente.

Sementara itu, di Grup G Real Madrid berkesempatan membalas dendam kepada AC Milan, yang sempat mengalahkan mereka di Santiago Bernabeu. Pada musm ini kedua tim akan kembali bertemu langsung di fase grup, setelah pada pemilihan daftar unggulan, El Real cuma masuk Pot 2.

Kelompok yang dianggap teringan yakni Grup B, akan diisi oleh wakil Prancis, Olympique Lionnais, Benfica (Portugal), Schalke 04 (Jerman), serta wakil Israel, Hapoel Tel Aviv.

Dominasi Pemain INTER Di Setiap Lini dalam Penghargaan Pemain Terbaik



Kegembiraan berlanjut, setelah memenangi Trophy trofeo TIM, lagi-lagi Internazionale berulah dengan mendomionasi semua penghargaan pemain terbaik di setiap posisinya, 
ini dia salah satu berita dari situs duniasoccer.com yang saya kutip

Sesuai perkiraan, juara bertahan Liga Champions musim lalu, Inter Milan, akhirnya mampu menguasai anugerah UEFA Club Football Awards , yang diumumkan berbarengan dengan undian Liga Champions di Monaco, (26/8). Striker Inter, Diego Milito meraih gelar tertinggi, yakni UEFA Club Footballler of The Year .

Seperti halnya yang diraih Barcelona musim lalu. Ketika itu, El Barca yang berstatus sebagai juara bertahan mampu menguasai anugerah serupa pada tahun yang sama.Sementara Lionel Messi pun meraih penghargaan UEFA Club Footballler of The Year  pada saat itu.

Pada pengumuman pertama, kiper Inter asal Brasil, Julio Cesar dinobatkan sebagai UEFA Club Goalkeeper of The Year . Penampilan cemerlang Cesar membuat kiper Olympique Lyonnais, Hugo Lloris, serta Victor Valdes dari Barcelona harus gigit jari.
Menyusul Cesar, kompatriotnya di timnas Brasil, Maicon, juga dinobatkan sebagai UEFA Club Defender of The Year menyingkirkan rekan setimnya, Lucio, serta bek Barcelona, Gerard Pique, yang juga tampil mengesankan sepanjang turnamen.

Perebutan gelar UEFA Club Midfielder of The Year mungkin lebih ketat. Tiga nominasi memiliki kualitas merata. Namun playmaker I Nerazzurri, Wesley Sneijder akhirnya mapu menyingkirkan dua pesaingnya, Arjen Robben dari Bayern Muenchen, serta Xavi Hernandez dari Barcelona.

Pada pengumuman penghargaan terakhir, beberapa kalangan mungkin menduga Lionel Messi akan kembali menguasai UEFA Club Forward of The Year , sekaligus UEFA Club Footballler of The Year . Namun ternyata gelar ini kembali direbut Inter Milan. Berkat dua gol kemenangan di final Liga Champions musim lalu, Diego Milito berhak menyabet gelar ini untuk pertama kalinya sekaligus mengalahkan Messi serta striker Manchester United, Wayne Rooney. (Irawan)

Raihan penghargaan UEFA Club of The Year 2009-10:




 
UEFA Club Goalkeeper of The Year: Julio Cesar  (Inter Milan)





 
UEFA Club Defender of The Year: Maicon  (Inter Milan)


 
 

UEFA Club Midfielder of The Year: Wesley Sneijder  (Inter Milan)

 
 


UEFA Club Forward of The Year: Diego Milito (Inter Milan)




 
UEFA Club Footballer of The Year: Diego Milito (Inter Milan)






Berikut daftar UEFA Awards dari tahun per tahun:
                                          Daftar UEFA Club Footballer of The Year:

 
UEFA Club Footballer of The Year.





Daftar UEFA Club Goalkeeper of The Year:
 
 
 
UEFA Club Goalkeeper of The Year.




Daftar UEFA Club Defender of The Year:
 
 
UEFA Club Defender of The Year.




Daftar UEFA Club Midfielder of The Year:

 
UEFA Club Midfielder of The Year.




Daftar UEFA Club Forward of The Year:
 
 
UEFA Club Forward of The Year.

Minggu, 22 Agustus 2010

Pembuktian Ketanguhan INTERNAZIONALE

 
 
 
INTER - Pelatih AS Roma Claudio Ranieri dengan besar hati mengakui ketangguhan Inter Milan, usai timnya dikalahkan 1-3 pada laga perebutan gelar Piala Super Italia, dini hari tadi.

Unggul lebih dulu melalui gol John Arne Riise (20’), Giallorossi justru keteteran dan membiarkan skuad besutan Rafael Benitez mengalirkan tiga golnya, yang masing-masing dicetak Goran Pandev (42’) dan Samuel Eto’o (69’, 80’).

“Kami telah memberikan terlalu banyak hadiah malam ini (waktu setempat),” cetus Ranieri pada Rai Sport, usai pertandingan.

“Memalukan, karena saat unggul 1-0 kami terlihat mengendalikan laga. Namun kemudian, kami membiarkan mereka menyamakan kedudukan dan tentunya, mereka menemukan permainan sesungguhnya,” jelasnya.

Tak ayal, Ranieri pun melayangkan pujian bagi Nerazzurri, yang musim lalu tak menyisakan satupun gelar bagi Francesco Totti dkk. Sang allenatore tak sungkan mengklaim jawara Eropa sebagai lawan yang tangguh, kendati sudah berganti pelatih.

“Inter telah menunjukkan bahwa mereka adalah lawan yang sangat tangguh. Meskipun sudah berganti pelatih, mereka masih sebagai skuad yang kaya akan talenta, yang bisa mengantarkan kemenangan dalam beberapa tahun terakhir,” imbuhnya.

“Ya, memang saya masih mengharapkan lebih dari anak-anak didik saya. Tapi, ini masih terlalu dini dan saya cukup puas dengan apa yang saya saksikan malam ini,” tutupnya, dikutip dari beritabola.com
 
 
INTER - Sempat tertinggal satu gol, Inter Milan akhirnya sukses mengangkat trofi Piala Super Italia 2010 berkat kemenangan 3-1 atas AS Roma, Minggu (22/8/2010) dini hari WIB. Tak ayal, Rafael Benitez pun memuji semangat tinggi yang diusung anak-anak asuhnya.
 
Usai merengkuh Trofeo TIM pekan lalu, La Beneamata menambah gelar juara dengan memenangkan Piala Super Italia 2010. Hasil ini tidak didapat dengan mudah. Pasalnya, Inter sempat dikejutkan dengan keunggulan Giallorossi melalui gol John Arne Riise di menit 20.
 
Beruntung bagi Inter, Goran Pandev berhasil menyamakan kedudukan, beberapa menit sebelum turun minum. Kedudukan ini menjadi awal bencana bagi skuad besutan Cladio Ranieri, yang kembali kebobolan dua gol di babak selanjutnya.
 
Benitez memang tidak menutup mata terhadap kesalahan para pemainnya di awal babak pertama. Namun demikian, mantan arsitek Liverpool toh puas dengan reaksi positif para pemain.
 
“Inter terlebih dulu melakukan kesalahan. Tapi, kami berhasil memperbaikinya,” jelas Benitez kepada RaiSport.
 
“Kami sangat gembira bisa menambahkan trofi Piala Super ini dalam kesuksesan tim, musim lalu. Ini adalah kemenangan para pemain, fans dan seluruh klub,” tuntas pelatih Spanyol.



INTER - Rafael Benitez dan Inter Milan mengawali kebersamaan dengan torehan apik: juara Super Coppa Italia. Benitez menilai bahwa kemenangan ini berkat karakter kuat para pemain Nerazzuri.

Inter membawa pulang trofi Piala Super Italia usai mengatasi AS Roma 3-1 dalam laga yang berlangsung Minggu (22/8/2010) dinihari WIB.

La Beneamata sempat tertinggal terlebih dahulu akibat gol John Arne Riise. Namun selanjutnya Inter mampu membalikkan keadaan dan akhirnya menang.

"Sudah jelas ini merupakan laga resmi pertama kami dan tidak mudah karena cuaca yang panas dan terutama dengan banyak pemain yang baru saja kembali dari tugas internasional mereka," ujar Benitez.

"Saya sangat gembira. Kami sempat ketinggalan, namun kami menunjukkan karakter dan berhasil membalikkan keadaan. Ini merupakan trofi yang dimenangkan oleh para pemain, untuk fans, dan juga klub. Mereka semua telah melakukan semuanya dengan baik," tukas eks arsitek Liverpool itu seperti dikutip dari Football-Italia.

Suksesor Jose Mourinho itu menilai bahwa masih ada satu aspek yang harus diperbaiki dari pasukannya. "Saya senang dengan reaksi yang ditunjukkan pemain. Mereka bekerja keras dan berjuang hingga akhir, meski kami tidak terlalu tajam saat ini," ujar dia.

Jumat depan, Benitez kembali memiliki kesempatan untuk menghadirkan trofi tambahan buat Inter. Pelatih berkebangsaan Spanyol itu akan menghadapi klub asal  negaranya, Atletico Madrid, di Piala Super Eropa.

"Di Piala Super Eropa, tempo permainan akan semakin cepat. Namun kami masih memiliki waktu sepekan untuk berlatih dan meningkatkan ketajaman kami," tutup dia.



 




Dua gol Samuel Eto'o di Piala Super Italia 2010 tak hanya mengantarkan Inter Milan menang atas AS Roma. Eto'o pun berhak mensejajarkan dirinya dengan Andriy Shevchenko dan Alessandro Del Piero dalam urusan rekor gol.

Dalam partai yang dihelat di Giuseppe Meazza, Minggu (22/8) dinihari WIB, Inter sebenarnya mengawali dengan kurang baik saat tertinggal lebih dulu dari Roma, lewat gol
John Arne Riise.

Namun gol Goran Pandev mengawali kebangkitan Inter. Di babak kedua pun Inter membaik permainannya dan hasilnya kemenangaan 3-1 di dapat lewat dua gol Eto'o. Trofi Super Copa Italia kelima pun berhasil dikantongi.

Tak hany itu, Eto'o menambah pundi-pundi golnya jadi tiga di ajang ini, setelah yang pertama tahun lalu saat kalah 1-2 dari Lazio. Striker Kamerun itu menyamai rekor Sheva dan Del Piero sebagai pemain paling banyak mencetak gol di Super Italia, yaitu tiga.

"Saya gembira namun hal terpenting adalah tim menampilkan banyak hal bagus di babak kedua. Kami lebih baik dari babak pertama dan kami memenangi trofi ini," sahut Eto'o di situs resmi Inter.

"Kini kami ingin memenangi Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antarklub. Kami sudah memenangi empat titel namun kami ingin mendapat enam," tutup eks pemain Barcelona.

Jumat pekan depan Inter akan ke Monako untuk meladeni perlawan Atletico Madrid dalam ajang Piala Super Eropa. Bisa melakukannya, Eto'o?


 


 
Inter Milan kini menjadi peraih gelar terbanyak Piala Super Italia, bersama dengan rival sekota AC Milan. Inter baru saja menggenapi gelar kelima usai menundukkan AS Roma.

Kemenangan 3-1 dicetak Inter atas Roma, Minggu (22/8/2010) dinihari WIB. Dengan hasil itu, Inter pun berhak atas gelar juara Piala Super Italia yang di negara asalnya disebut dengan nama Supercoppa Italiana.

Raihan itu membuat Inter kini sudah mengoleksi lima gelar juara (1989, 2005, 2006, 2008, 2010). Jumlah ini menyamai torehan Milan (1988, 1992, 1993, 1994, 2004), di mana keduanya bersama-sama menjadi peraih gelar terbanyak.


Berikut daftar juara Piala Super Italia

1987/88   Milan        
1988/89   Inter    
1989/90   Napoli            
1990/91   Sampdoria         
1991/92   Milan             
1992/93   Milan              
1993/94   Milan              
1994/95   Juventus           
1995/96   Fiorentina             
1996/97   Juventus          
1997/98   Lazio           
1998/99   Parma              
1999/00   Lazio              
2000/01   Roma               
2001/02   Juventus           
2002/03   Juventus           
2003/04   Milan              
2004/05   Inter           
2005/06   Inter              
2006/07   Roma              
2007/08   Inter 
2008/09   Lazio
2009/10   Inter
 
 
  
INTER - Bermain tak sampai setengah jam, Adriano belum tampil mengesankan saat AS Roma ditekuk Inter Milan. Namun, Claudio Ranieri selaku allenatore Roma masih maklum.

Kedatangan Adriano ke Roma musim panas ini dinilai sebuah perjudian besar. Penyerang asal Brasil itu bisa kembali ke penampilan terbaiknya dan membawa Roma berjaya, atau malah tak memuaskan sehingga tersia-siakan di Roma.

Di ajang Piala Super Italia, Minggu (22/8/2010) dinihari WIB, Adriano pun jadi salah satu sosok yang dinantikan. Apalagi Roma yang kini dia bela harus berhadapan dengan Inter, mantan klub 'Si Kaisar'.

Akan tetapi, nama Adriano kemudian hanya ada di daftar pemain cadangan dan tak termasuk di starting XI. Dia kemudian baru diturunkan pada menit 67 untuk menggantikan Mirko Vucinic.

Dalam kedudukan 1-1 tersebut, Adriano pun belum bisa memberikan dampak positif untuk timnya. Justru Inter yang kemudian menambah gol lewat sepasang gol Samuel Eto'o, untuk menjuarai Piala Super Italia.

Lantas kecewakah Ranieri dengan penampilan Adriano? Tidak.

"Adriano sudah bekerja keras. Tak mudah buat dirinya untuk beradaptasi dengan taktik dan rekan-rekan baru. Saya memang berharap sedikit lebih darinya dan dari pemain lain, walau secara umum saya puas," aku Ranieri di Football Italia.

Kekalahan dari Inter tersebut bak sebuah peringatan dini untuk Roma menjelang bergulirnya Seri A Italia. Tak ayal Ranieri pun diberi pertanyaan apakah ini berarti Giallorossi harus memperkuat tim dengan merekrut pemain baru lagi.

"Saya pikir seluruh dunia tahu kami memiliki kesulitan-kesulitan dan saya memang mengharapkan sesuatu, tapi saya juga yakin kalau klub sedang berusaha sebaik mungkin," lugas Ranieri.
 
 
 
 
INTER - Unggul duluan, AS Roma harus mengakui keunggulan Inter Milan di Piala Super Italia. Claudio Ranieri menilai Roma sebenarnya tampil cukup bagus meski sedikit lengah sehingga "memberi angin" buat Inter.

John Arne Riise membuat kubu 'Serigala' bersorak usai mencetak gol pada menit 21 untuk bikin Roma memimpin 1-0 atas Inter dalam pertandingan di Giuseppe Meazza, Minggu (22/8/2010) dinihari WIB.

Keunggulan itu hanya bertahan sekitar 20 menit saja. Sebuah kesalahan fatal dari Mirko Vucinic membuat Goran Pandev bisa menyamakan kedudukan.

Inter berbalik unggul lewat gol Samuel Eto'o di pertengahan babak kedua dan sebuah kesalahan dari Roma membuat penyerang asal Kamerun itu bisa menambah gol lagi untuk memberi kemenangan 3-1 buat Inter.

"Saat kami memimpin 1-0, kami memberikan mereka keuntungan untuk menyamakan skor sebelum turun minum," sesal Ranieri di Football Italia.

Jika saja Roma tak kecurian gol tersebut, sekaligus membuat semangat Inter terlecut, bukan tak mungkin hasil akhir akan berbeda. Apalagi di mata Ranieri timnya tampil cukup bagus meski akhirnya kalah 1-3.

"Itu adalah penampilan bagus di babak kedua, saat David Pizarro masih bermain, tapi dia minta diganti karena cedera lutut. Saya pikir skor akhir 3-1 tak memberi gambaran yang akurat," nilai dia.
 
 
  • Menit 70-76 pertandingan dihentikan wasit karena pendukung roma tidak terima kekalahan dan melempari Cesar dgn petasan sebayak 3 kali. kelihatan tuch  mental krupuknya,hahahaahaaha..terlalu takut sama kekalahan.
  • Kecewa dengan Benitez menggantikan Zanetti tanpa alasan, ketika babak ke 2-Cambiaso jadi capten ( Wah  ngajak  ribut,  Zanetti kan jarang di mainkan setengah  babak ). 
  • Alasan  Benitez :::
    kenapa  Zanetti dimainkan cuma 1 babak saja, menurut Benitez Zanetti adalah pemain yg sangat berkelas dan tidak pantas dimainkan terlalu lama lawan roma yang pemainya sangat tidak berkelas dan sangat jauh dibawah kelas seorang Zanetti sang legenda..
    MANTABZ

Salut  buat  Cambiasso seusai pertandingan Cambiaso langsung memakaikan ban kapten kepada Zanetti.....
Akhir kata

INTER JUARA...!!! campione..campione..ooooooo..1908x!! (di kutip dari wall Interisti Sumbawa NTB)

 

Kamis, 19 Agustus 2010

Cerita tentang Ultras di bentuk dan aksi-aksinya.....



*"As an ultra I identify myself with a particular way of life. We aredifferent from ordinary supporters because of our enthusiasm and excitement.

This means, obviously, rejoicing and suffering much more acutely thaneverybody else ".*

Nukilan kalimat dari seorang anggota Brigate Rossonere, salah satu ultras AC
Milan, membantu kita untuk mengenali fenomena ultras. 
"Ultras bukanlah
sekadar kumpulan suporter (tifosi) biasa melainkan kelompok suporter fanatik
nan militan yang mengidentifikasikan secara sungguh-sungguh dengan segenap hasrat dan melibatkan dengan amat dalam sisi emosionalnya pada klub yang
mereka dukung".


Ultras mempelopori suporter yang amat terorganisir (highly organized) dengan gaya dukung 'teatrikal' yang kemudian menjalar ke negara-negara lain. Model tersebut sekarang telah begitu mendominasi di Prancis, dan bisa dibilang telah memberi pengaruh pada suporter Denmark 'Roligans', beberapa kelompok suporter tim nasional Belanda dan bahkan suporter Skotlandia 'Tartan Army'.


Model tersebut masyhur karena menampilkan pertunjukan-pertunjukan spektakuler meliputi kostum yang terkoordinir, kibaran aneka bendera, spanduk & panji raksasa, pertunjukan bom asap warna-warni, nyala kembang api (flares) dan bahkan sinar laser serta koor lagu dan nyanyian hasil koreografi, dipimpin oleh seorang CapoTifoso yang menggunakan megaphones untuk memandu selama jalannya pertandingan.


Dalam tradisi calcio, ultras adalah "baron" dalam stadion. Mereka menempati dan menguasai salah satu sisi tribun stadion, biasanya di belakang gawang, yang kemudian lazim dikenal dengan sebutan curva. Ultras tersebut menempati salah satu curva itu, baik nord (utara) atau sud (selatan), secara konsisten hingga bertahun-tahun kemudian. Utras dari klub-klub yang berbeda ditempatkan pada curva yang saling berseberangan. Selain itu, berlaku aturan main yang unik yaitu polisi tidak diperkenankan berada di kedua sisi curva itu.


Kelompok Ultras yang pertama lahir adalah (Alm.) Fossa dei Leoni, salah satu kelompok suporter klub AC Milan, pada tahun 1968. Setahun kemudian pendukung klub sekota sekaligus rival, Internazionale Milan, membuat tandingan yaitu Inter Club Fossati yang kemudian berubah nama menjadi Boys S.A.N (Squadre d'Azione Nerazzurra). Fenomena ultras sempat surut dan muncul lagi untuk menginspirasi dunia dengan aksi-aksi megahnya pada pertengahan tahun 1980-an.


Fenomena ultras sendiri diilhami dari demontrasi-demontrasi yang dilakukan anak-anak muda pada saat ketidakpastian politik melanda Italia di akhir 1960-an. Alhasil, sejatinya ultras adalah simpati politik dan representasi ideologis. Setiap ultra memiliki basis ideologi dan aliran politik yang beragam, meski mereka mendukung klub yang sama. Ultras memiliki andil "melestarikan" paham-paham tua seperti facism, dan komunism socialism.


Mayoritas ketegangan antar suporter disebabkan oleh perbedaan pilihan ideologis dari pada perbedaan klub kesayangan. Untungnya, dalam tradisi Ultras di Italia terdapat kode etik yang namanya Ultras codex. Salah satu fungsi kode etik itu "mengatur" pertempuran antar ultras tersebut bisa berlangsung lebih fair dan "berbudaya". Salah satu etika itu adalah dalam hal bukti kemenangan, maka bendera dari ultras yang kalah akan diambil oleh ultras pemenang. Kode etik lainnya ialah, seburuk apapun para tifosi itu mengalami kekejaman dari tifosi lainnya, maka tidak diperkenankan untuk lapor polisi.
 

Dewasa ini, ultras kerap dipandang sebagai lanjutan atau warisan dari periode ketidakpastian dan kekerasan politik 1960-an hingga 1970-an. Berbagai kesamaan pada tindak tanduk mereka disebut sebagai bukti dari sangkut paut ini. Kesamaan-kesamaan itu tampak pada nyanyian lagu - yang umumnya di ubah dari lagu-lagu komunis tradisional, lambaian bendera dan panji, kesetiaan sepenuh hati pada kelompok dan perubahan sekutu dengan ultras lainnya, dan, tentunya, keikutsertaan dalam kekacauan dan kekerasan baik antara mereka sendiri dan melawan polisi.


*Che Guevara & Palu Arit*
Bentrok dengan polisi menjadi salah satu tabiat asli ultras. Bagi ultras, polisi adalah hal yang diharamkan alias A.C.A.B (All Cops Are Bastar*s). Sebulan sebelum Sandri terbunuh, muncul klaim dari pihak polisi yang menyatakan bahwa tak kurang dari 268 kelompok ultra dengan aspirasi politik, semuanya memiliki semangat kebencian pada polisi. Selain itu, masih menurut polisi, mayoritas kelompok tersebut berhubungan dengan gerakan ekstrim kanan yang fasis.


Tak hanya polisi, manajemen klub, staff pelatih dan bahkan pemain juga pernah mengalami perlakuan tidak menyenangkan dari ultras. Beberapa kelompok Ultras dalam menjamin dukungannya ( terutama dalam pertandingan tandang ), memaksa klub untuk memberi jatah tiket gratis, keuntungan perjalanan, dan bahkan hak atas merchandise. Ketegangan dengan pihak klub kerap berujung boikot dukungan pertandingan di kandang.


Pelatih atau manajer yang mundur (bukan karena dipecat manajemen klub) biasanya adalah produk dari tekanan ultras. Dari pihak pemain, Christian "Bobo" Vieri pernah mengalami teror fisik dari ultras Inter, termasuk dirusaknya salah satu properti bisnisnya, karena dianggap berkurang kadar loyalitasnya pada tim.


Dengan kemegahan dan kesuramannya ultras adalah fenomena khas Italia, representasi masyarakat Italia, dan identitas calcio. Seperti halnya kualitas Lega Serie A yang menjadi kiblat dunia sepak bola, seperti sistem catenaccio yang mengilhami banyak pelatih di dunia, maka aksi ultras di stadion pun menjadi rujukan dan referensi bagi suporter-suporter negara lain, termasuk kelompok suporter di Indonesia.
 
*Cerita tentang bubarnya FDL
*Di sepakbola Italia, Ultras dikenal sebagai Tuhan didalam stadion, merekalah yang berkuasa. Biasa bertempat di tribun di belakang garis gawang, dimana di tribun tersebut memiliki kekhususan, yaitu polisi tidak diperkenankan berada di tribun ini atau muncul masalah. Seperti kita lihat pada partai derby, Roma - Lazio, dimana ultras dapat membatalkan pertandingan dengan isu ada anak kecil yang ditembak polisi.


Di Italian ultras ini, mereka memiliki tradisi, yaitu pertempuran antar grup ultras, artinya sah-sah aja kalo salah satu grup ultras berkelahi dengan grup ultras lainnya, dan sebagai bukti kemenangan, maka bendera dari grup ultras yang kalah akan diambil oleh sang pemenang. Kode etik dari ultras lainnya ialah, seburuk apapun para tifosi ini mengalami kekejaman dari tifosi lainnya, maka tidak diperkenankan untuk lapor polisi.


Hal inilah yang membuat salah satu grup ultras Milan yaitu Fossa Dei Leoni (FDL) dinyatakan bubar, karena menjelang pertandingan Milan melawan Juventus beberapa musim yang lalu, seorang tifosi garis keras Milan melambaikan bendera Viking Juve.


Dalam tradisi ultras Italia, apabila ada grup tifosi lain yang memiliki flags dari musuhnya, maka berarti bahwa grup tifosi tersebut berhasil menaklukan atau mempermalukan musuhnya tersebut, tetapi ada syaratnya, bendera tersebut bukan diperoleh dari dicuri, atau diambil tanpa sepengetahuan grup ultras lawan tersebut melainkan harus dari open fight.


Masalah timbul, karena tifosi FDL ini memperoleh bendera Viking Juve bukan dari open fight, melainkan dari menemukan di jalan. Viking Juve tidak terima dengan hal tersebut, sehingga mereka mencegat tifosi Milan di Eindhoven setelah partai liga Champions PSV - Milan, mereka mencegat dengan menggunakan senjata tajam dan berhasil merebut bendera FdL.


Timbul masalah, karena hal tersebut, FdL lapor polisi, padahal dalam kode etik italian ultras, polisi adalah hal yang di haramkan alias A.C.A.B (All Cops Are Bastar*s). FdL semakin mendapat tekanan dari grup tifo Milan yang
lainnya, seperti Brigate Rossonere, sehingga grup tifosi tertua ini (1968) menyatakan mundur dan membentuk grup baru yaitu Guerrieri Ultras. Banyak yang bilang, bubarnya FdL juga disebabkan konflik internal, selama ini FdL lah yang berada di belakang aksi koreografi tifosi Milan, BRN ingin mengambil peran itu.


Kekerasan juga menjadi hal yang buruk dalam sejarah ultras di Italia, tetapi diluar itu, mereka juga memiliki kode etik tersendiri dalam kehidupannya.


Biasanya grup ultras akan bertempat di suatu tribun di stadion di Italia, dan dipimpin oleh seseorang yang disebut CapoTifoso. Masalah timbul apabila ada seseorang (diluar grup ultras) yang telah memiliki tiket resmi, dan sudah antri untuk masuk ke tribun yang kebetulan ditempati ultras dan mendapat tempat yang nyaman, tetapi ketika grup ultras masuk, maka orang tersebut akan diusir dari tempat duduknya, memang tidak fair. Seorang CapoTifoso juga memiliki kekuatan tersendiri di tribun tersebut, apabila ia memerintahkan untuk melempar benda-benda kelapangan, maka akan dilemparkan benda tersebut ke lapangan, tetapi apabila ia melarang, maka tidak ada satupun tifosi yang berani melawannya.
 
*Suporter Indonesia Rasa Ultras*

Suporter di Indonesia sedang berada dalam periode bertumbuh. Dalam lima tahun terakhir ini, muncul kelompok-kelompok suporter terorganisir. Suatu fenomena yang berdampak amat positif bagi perkembangan sepak bola nasional. Kehadiran kelompok suporter ini sedikit banyak merubah gaya dukung dan pola perilaku penonton di lapangan. Secara keseluruhan, berdampak pada industri sepak bola nasional yang lebih semarak dan berwarna.


Tak bisa dipungkiri aksi-aksi kreatif kelompok suporter di Indonesia ini mengadopsi gaya suporter luar negeri. Meski di kemudian hari, terjadi proses kreatif dengan lebih banyak menampilkan produk budaya lokal. Suporter luar negeri yang menginspirasi itu bisa dari Barras Bravas (Argentina/AmerikaLatin), Roligan (Denmark), Tartan Army (Skotlandia) dan tentunya Italian
Ultras.


Kentalnya budaya ultras bisa dilihat dengan teramat jelas dari atraksi kelompok suporter kita di lapangan. Mulai dari menempati sisi tribun tertentu meski tidak selalu di belakang gawang. Namun yang konsisten di sekitar belakang gawang diantaranya yaitu Slemania (PSS Sleman), dan Brajamusti (PSIM Jogjakarta), sedangkan beberapa kelompok suporter lainnya lebih suka di tribun tengah menghadap kamera.


Dirijen seperti Yuli Sumpil yang sohor itu adalah manifestasi seorang CapoTifoso. Yuli memiliki wibawa seorang CapoTifoso, apabila ia memerintahkan untuk melakukan suatu gerakan maka akan dipatuhi oleh suporter termasuk (seandainya) memerintahkan mengintimidasi pemain lawan dengan lemparan benda-benda, tetapi apabila ia melarang, maka tidak ada satupun suporter yang berani melawannya.


Belum lagi kostum yang terkoordinir, dan bentangan spanduk yang di pinggir-pinggir lapangan adalah rasa ultras pada suporter Indonesia. Sayangnya, prestasi tim nasional dan klub-klubnya tak semanis prestasi Squadra Azurri dan wakil-wakil Serie A di Eropa. Pahit getir sepak bola Indonesia terutama sekali saat menilik kelakuan oknum pengurus dibawah kepemimpinan Yang "Terhormat".
 
Ultras per sempre......IO SONO INETRISTA....
Inter Club Indonesia selalu...........
 

Rabu, 18 Agustus 2010

INDONESIAKU

Indonesia yang kita tempati saat ini ternyata mempunyai kekayaan yang begitu melimpah dan mempunyai filosofi yang sangat mengagumkan.
inilah Indonesia yang bisa kita banggakan itu :
cekidot...

1.Graha Garuda Tiara Indonesia ( GGTI )

Bangunan ini dinamakan Graha Garuda Tiara Indonesia (GGTI), yang berada di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat. GGTI yang mulai dibangun tahun 1995 ingin digunakan sebagai penginapan atlet SEA GAMES XIX pada Oktober 1997.

Kompleks Garuda Tiara ini terdiri atas wisma A, B, C, D, dan E, yang merupakan bagian sayap dan masing-masing terdiri dari 3 lantai dengan total 456 kamar. Bagian dada dan kepala Garuda terdapat lobi dan ruang konvensi yang mampu menampung 3 ribu orang. Sedang di bagian ekor diperuntukkan bagi hotel total ada 196 kamar.

Ada juga lapangan parkir yang luas hingga menampung 100 bus, dan landasan helipad. Tidak hanya itu saja, kompleks olahraga juga tersedia. Ada 2 lapangan tenis, 2 lapangan basket, dan 2 lapangan volly. Ada juga 2 kolam renang.

Siapa pemilik Graha Garuda Tiara Indonesia (GGTI) sekarang, memang belum jelas benar. Namun dulu bangunan yang mirip burung Garuda Pancasila raksasa itu disebut-sebut sebagai milik keluarga Cendana.

Dulu kabarnya putri Soeharto, Siti Hardijanti Rukmana atau yang biasa disapa Mbak Tutut, kerap bertandang. Biasanya, Tutut menghabiskan akhir pekan di bekas wisma yang terletak di Jalan Narogong Km 23, Cileungsi, Bogor, atau 30 km dari Jakarta.

Namun sayang bangunan unik dan megah yang mengambil tempat 5 hektar dari total 44 hektar luas area ini sekarang konon sudah terbengkalai dan mungkin sudah menjadi ’sarang hantu’, kusam dan nyaris tidak terlihat karena tertutup semak belukar.
View Pict  








2.Cukang Taneuh atau Green Canyon

Cukang Taneuh atau Green Canyon adalah salah satu objek wisata di Jawa Barat yang terletak di Desa Kertayasa Kecamatan Cijulang, Kabupaten Ciamis ± 31 km dari Pangandaran. Objek wisata ini merupakan aliran sungai Cijulang yang menembus gua dengan stalaktit dan stalaknit yang mempesona serta diapit oleh dua bukit dengan bebatuan dan rimbunnya pepohonan menyajikan atraksi alam yang khas dan menantang.

Nama Green Canyon dipopulerkan oleh seorang Perancis pada tahun 1993. Namun, orang Sunda menyebut Green Canyon dengan sebutan Cukang Taneuh atau dalam bahasa Indonesia berarti Jembatan Tanah.

Nama Green Canyon ini juga merupakan pelesetan dari nama Grand Canyon yang ada di Colorado, Amerika Serikat.

Di mulut gua terdapat air terjun Palatar sehingga suasana di objek wisata ini terasa begitu sejuk. Kegiatan yang dapat dilakukan diantaranya panjat Tebing, berenang, bersampan sambil memancing. Untuk mencapai lokasi ini wisatawan dapat menggunakan perahu yang banyak tersedia di Dermaga Ciseureuh, baik perahu tempel maupun perahu kayuh. Objek wisata ini berdekatan degan objek wisata Batukaras serta Bandar Udara Nusawiru.

View Pict



3. Borobudur

Candi Borobudur merupakan salah satu candi Budha terbesar di dunia. Candi ini dibangun ketika Samaratungga - raja dari dinasti Syailendra memerintah di Jawa Tengah. Candi ini dianggap merupakan salah satu tujuh keajaiban dunia. Candi Borobudur terletak di desa Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Candi Borobudur sangat besar dan terdiri dari blok batu-batu besar dengan arsitektur yang sangat megah. Karena itu candi Borobudur saya tempatkan pada barisan pertama karena tingkat kesulitan pembuatannya.

View Pict




4. Toraja 

Toraja terletak Sulawesi Selatan. Tanah Toraja sangatlah unik, terutama dalam hal penguburan mayat. Mayat-mayat tidak dikubur, tetapi diletakkan di dalam gua-gua di bukit batu. Mayat-mayat ini ditemani oleh patung-patung yang menggambarkan orang yang meninggal tersebut. Di sini terdapat kuburan di bukit batu. Salah satu bentuk kuburan adalah kuburan batu yang dibuat di bagian atas tebing di ketinggian bukit batu. Menurut kepercayaan animisme Aluk To Dolo di kalangan orang Tana Toraja, makin tinggi tempat ditaruhnya mayat tersebut makin cepat rohnya bertemu dengan Tuhan atau surga.

View Pict




5. Danau Tiga Warna Kelimutu 

Danau ini oleh dunia disebut sebagai salah satu dari sembilan keajaiban dunia. Danau tiga warna terletak di Gunung Kelimutu, Flores,NTT. Di sana ada tiga danau yang berdekatan namun dengan warna-warna yang berbeda. Danau kawah tersebut adalah Tiwu Ata Polo (danau merah), Tiwu Nua Muri Kooh Fai (danau hijau) dan Tiwu Ata Mbupu (danau biru). Danau Kelimutu merupakan satu-satunya danau di dunia yang airnya dapat berubah setiap saat, dari merah menjadi hijau tua dan kemudian merah hati, hijau tua menjadi hijau muda, coklat kehitaman menjadi biru langit. Fenomena alam ini merupakan keajaiban.

View Pict 







Itulah sedikit yang bisa saya tampilkan dari berbagai sumber, semoga dapat membuka mata kita tentang Indonesia yang tiada habis untuk kita nikmati, jadi kalau di Negeri kita lebih indah buat apa kita berwisata ke Negeri orang?? 
"SATU KATA UNTUK INDONESIA, MENAKJUBKAN"

 

Squad Inter 2010-2011

Inilah Squad Internazionale musim 2010-2011
semoga pemain-pemain ini bisa mempertahankan dominasinya di Italia dan Eropa


goalkeepers

 1
[Brazil]
Soares de Espindola Julio Cesar
Monday, September 3 1979
 
 
 
12
[Italy]
Castellazzi Luca
Saturday, July 19 1975
 
 
 
21
[Italy]
Orlandoni Paolo
Saturday, August 12 1972

 
 
 
Defender
 
 
2
[Colombia]
Cordoba Ivan Ramiro
Wednesday, August 11 1976
 
 
4
[Argentina]
Zanetti Javier
Friday, August 10 1973
 
 
 
 
 
 
13
[Brazil]
Sisenando Maicon Douglas
Sunday, July 26 1981
 
 
 
 
 16
[Argentina]
Burdisso Nicolas Andres
Sunday, April 12 1981
 
 
 
23
[Italy]
Materazzi Marco
Sunday, August 19 1973
 
 
 
24
[Colombia]
Rivas Lopez Nelson Enrique
Friday, March 25 1983
 
 
 
25
[Argentina]
Samuel Walter Adrian
Thursday, March 23 1978
 
 
 
 
26
[Romania]
Chivu Cristian
Sunday, October 26 1980
 
 
 
39
[Italy]
Santon Davide
Wednesday, January 2 1991
 
 
 
Midfielders


5
[Serbia]
Stankovic Dejan
Monday, September 11 1978
 
 
8
[Brazil]
Motta Thiago
Saturday, August 28 1982
 
 
 
 10
[Netherlands]
Sneijder Wesley
Saturday, June 9 1984
 
 
 
11
[Ghana]
Muntari Sulley Ali
Monday, August 27 1984
 
 

 
 17
[Kenya]
MacDonald Mariga Wanyama
Saturday, April 4 1987
 
 
 
 
 19
[Argentina]
Cambiasso Esteban Matias
Monday, August 18 1980
 
 
20
[Nigeria]
Obi Joel Chukwuma
Wednesday, May 22 1991
 
 
 
 
 29
[Brazil]
Coutinho Correia Philippe
Friday, June 12 1992
 
 
 
 
 

Forwards



[Brazil]
Moura Souza Kerlon
Wednesday, January 27 1988
 
 
9
[Cameroon]
Samuel Eto' Fils
Tuesday, March 10 1981
 
 
 
18
[Honduras]
Suazo David
Monday, November 5 1979
 
 
 
 
22
[Argentina]
Milito Diego Alberto
Tuesday, June 12 1979
 
 
 
27
[Macedonia]
Pandev Goran
Wednesday, July 27 1983
 
 
 
 33
[Nigeria]
Nsofor Victor Obinna
Wednesday, March 25 1987
 
 
 
88
                                                                              [France]
Biabiany Jonathan Ludovic
                                                              Thursday, April 28 1988
 
Inilah wajah 29 pemain Inter musim 2010-2011 yang akan selalu kita temui di setiap pertandingan INTERNAZIONALE.................FORZA INTER PER SEMPRE>>>>>>>>>>>>